Total Pengunjung Jurnal ini

Kamis, 29 Maret 2012

GOOD CORPORATE GOVERNANCE SEBAGAI PILAR IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

Oleh: DIAH FEBRIYANTI -2010
ABSTRAKSI
Penelitian ini adalah sebuah penelitian studi kasus yang dilakukan di sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang perbankan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara penerapan prinsip tata kelola perusahaan (GCG) terhadap pelaksanaan praktik tanggungjawab sosial perusahaan (CSR) serta motif-motif dibalik praktik dan pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan. Pada Prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) didalamnya terdapat prinsip responsibilitas yang diimplementasikan dalam bentuk pelaksanaan program CSR. CSR adalah praktik bisnis yang di dasari oleh nilai-nilai etika, memberikan perhatian kepada seluruh stakeholdernya serta masyarakat luas.
Penelitian ini dibangun pada keyakinan bahwa dengan diterapkannya GCG pada suatu perusahaan maka perusahaan tersebut memiliki pengelolaan yang baik salah satu bentuk dari tata kelola yang baik adalah pelaksanaan praktik CSR yang merupakan bentuk tanggung jawab bisnis yang berorientasi untuk memenuhi harapan masyarakat terhadap keberadaan usaha untuk mendapatkan legitimasi publik.
Pertanyaan penelitian utama dari studi ini adalah bagaimana perusahaan melakukan penerapan prinsip GCG terutama prinsip responsibilitas serta bagaimana implementasinya terhadap praktik CSR dan bagaimana perusahaan melakukan pengungkapan CSR serta motif apa saja dibalik pengungkapan CSR tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara dan analisis dokumen-dokumen perusahaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan triangulasi dan interpretasi.
Hasil penelitian ini menunjukan adanya peranan penting antara penerapan GCG dengan pelaksanaan praktik CSR, dimana dengan penerapan prinsip GCG maka implementasinya terhadap pelaksanaan program CSR menjadi terarah dan lebih terfokus terhadap program CSR yang dibutuhkan oleh masyarakat luas lebih terstruktur dan mengalami perbaikan menjadi lebih baik dari tahun ke tahun. Selain itu Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa motivasi perusahaan dalam melakukan praktek CSR dan berbagai pengungkapan adalah untuk melaksanakan prinsip good corporate governance secara utuh, memenuhi harapan stakeholder, mendapatkan legitimasi, dan memenangkan penghargaan tertentu. Praktik CSR didasarkan pada visi perusahaan, misi, budaya dan kode etik CSR.
Kata kunci : tata kelola perusahaan yang baik (GCG), tanggungjawab sosial perusahaan (CSR), pengungkapan CSR , legitimasi, stakeholder, penghargaan.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Isu tanggungjawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility) sudah lama muncul di berbagai negara, hal ini terlihat dari praktik pengungkapan corporate social responsibility (CSR), yang mengacu pada aspek lingkungan dan sosial, yang semakin meningkat. Bahkan berbagai hasil studi telah dilakukan di berbagai negara dan dimuat di berbagai jurnal internasional (Ghozali dan Chariri, 2007). Namun di Indonesia CSR baru-baru saja menjadi perhatian di berbagai kalangan baik perusahaan, pemerintah dan akademisi.Pemerintah Indonesia memberikan respon yang baik terhadap pelaksanaan CSR dengan menganjurkan praktik tanggungjawab sosial (social responsibility) sebagaimana dimuat dalam Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Bab IV pasal; 66 ayat 2b dan Bab V pasal 74. Kedua pasal tersebut
menjelaskan bahwa laporan tahunan perusahaan harus mencerminkan tanggungjawab sosial, bahkan perusahaan yang kegiatan usahanya dibidang dan / atau berkaitan sumber daya alam harus melaksanakan.. . . (baca_selengkapnya )

PERANAN INTERNAL MARKETING DALAM MENCIPTAKAN KESIAPAN KARYAWAN MENGHADAPI PERUBAHAN ORGANISASI DAN DUKUNGAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) DI PT POS INDONESIA (PERSERO)

Oleh : Kanaidi, SE., M.Si & Suparno Saputra, SE., MM

(Penelitian Hibah Bersaing DIKTI/DIKNAS 2011) 

Abstrak
 Penelitian ini berkaitan dengan peran Internal marketing dalam menciptakan kesiapan karyawan menghadapi perubahan dan dukungan penerapan Good Corporate Governance. Kajian tema ini sejalan dengan perkembangan ilmu marketing yang cukup pesat, dimana pada saat ini semakin banyak  organisasi atau perusahaan yang memanfaatkannya untuk kemajuan organisasi. Salah satu bentuk pemanfaatan tersebut adalah dalam hal komunikasi dan penyampaian informasi kepada konsumen eksternal dan konsumen internal (karyawan) atas keberadaan suatu produk yang dihasilkan maupun perkembangan perusahaan (Marketing Communication). Komunikasi dan penyampaian informasi di dalam organisasi atau perusahaan dipandang memegang peranan yang penting mengingat “happy customer depend on happy employee”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explorative yang mencakup deskriptive analysis dan pengujian pengaruh independent variable terhadap dependent variable. Hasil penelitian, membuktikan; Pertama secara keseluruhan para karyawan menilai bahwa kegiatan internal marketing diperlukan sebagai media untuk menyamakan persepsi mengenai berbagai kebijakan yang menyangkut perubahan yang terjadi di perusahaan Kedua dari hasil analisis berkaitan dengan kesiapan para karyawan dalam mengikuti perubahan diketahui bahwa mayoritas karyawan merasa siap menghadapi perubahan yang terjadi di perusahaan. Ketiga, dilihat dari pengujian pengaruh, terbukti internal marketing berperan dalam menciptakan kesiapan karyawan untuk mengikuti perubahan di PT Pos Indonesia (Persero). Keempat, dilihat dari aspek peran internal marketing dalam mendukung perubahan di PT Pos Indonesia (Persero) diketahui berperan signifikan. Kelima, dilihat dari peran internal marketing dalam mendukung penerapan good corporate governance (GCG)  di PT Pos Indonesia (Persero) diketahui berperan signifikan. Keenam, dilihat dari pengaruh kesiapan karyawan terhadap dukungan perubahan di PT Pos Indonesia (Persero) diketahui berpengaruh signifikan. Ketujuh, dilihat dari pengaruh kesiapan karyawan terhadap dukungan implementasi good corporate governance (GCG) diketahui  berpengaruh signifikan.

Kata kunci: Internal marketing, kesiapan karyawan, dukungan perubahan organisasi, dukungan penerapan Good Corporate Governance (GCG), PT Pos Indonesia (Persero)

Keywords : Internal marketing, kesiapan karyawan, perubahan, good corporate governance

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Marketing pada saat ini sangat berkembang dan semakin banyak  organisasi atau perusahaan yang memanfaatkan perkembangan marketing untuk memajukan organisasi. Salah satu bentuk pemanfaatan tersebut adalah dalam hal komunikasi dan penyampaian informasi kepada konsumen dan karyawan atas keberadaan suatu produk yang dihasilkan. Komunikasi dan penyampaian informasi dalam organisasi atau perusahaan saat ini dipandang memegang peranan yang penting  yang biasanya diserahkan pada fungsi marketing, yang mengemban tugas melakukan komunikasi ke dalam dan ke luar perusahaan. Peran ini mengandung arti bukan hanya sekedar menjalin hubungan yang harmonis dengan konsumen eksternal, namun . . . . .. . (baca_selengkapnya )

THE CONTRIBUTION OF STAKEHOLDER THEORY TO UNDERSTANDING GOOD CORPORATE GOVERNANCE

by : Trevor D. Wilmshurst
Published : Proceedings of the 17th Asian Pacific Conference on International Accounting Issues , 20-23 November 2005, Wellington, New Zealand EJ (2005) 

 ABSTRACT
In this paper the contribution of stakeholder theory to good corporate governance is discussed. This study sought to assess whether theories about firm-stakeholder interactions offered insights into motivations influencing the decision to report to stakeholders. Stakeholder theories have fallen into managerial or normative-ethical perspectives. This study identifies the motivations underlying each of these theories and assesses whether they influence the decision to report. Data analysis found that each offers only a part of the story supporting the contention that an approach combining the various theories would better reflect decision making. It is argued that such an approach would better enable an understanding of whether or not stakeholder reporting undertaken could be described as good corporate governance practice.
Key words: Stakeholder theory, corporate governance, reporting, disclosure, motivation,
environment, stakeholders
 
INTRODUCTION
TIns paper reports on a study that investigated the motivations of management to report environmental information to stakeholders, and was undertaken in the context of stakeholder theory. Theories about stakeholders suggest motives for the decision to report to stakeholders, taking either a management or a normative-ethical approach to their construction. Recent literature has called for an approach to stakeholder theory that bridges the gap between the managerial and normative-ethical theories arguing that both managerial and normative-ethical concerns enter into the decision making process as management decide what to report to . . . .. . (read more /baca_selengkapnya )

Analisis Implementsi Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance (GCG) Dan Hubungannya Terhadap Kinerja PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

oleh : Ristifani - 2009
 
Abstrak
Bank merupakan salah satu faktor dalam mendukung perekonomian di Indonesia. Untuk dapat untuk memperkuat industri perbankan nasional sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) maka salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kualitas pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan hubungannya terhadap kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Jakarta. Prinsip-prinsip yang digunakan telah mengikuti Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 yaitu Transparancy (Transparansi), Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban), Independency (Kemandirian) dan Fairness (Kewajaran). Sedangkan untuk Kinerja, terdiri dari aspek
keuangan, aspek Proses Bisnis Internal serta Aspek Pembelajaran dan Pertumbuhan.
Dalam menilai implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan pengaruhnya terhadap kinerja, penulis menggunakan data primer, yaitu menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian ini menggunakan instrumen kusioner, dimana masing-masing variabel memperoleh nilai sebesar 84,65% dan 84%. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan pelaksanaan kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan hubungan Implementasi prinsip-prinsip Good Corporate  Governance (GCG) Terhadap Kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan hasil perhitungan korelasi rank  Spearman sebesar 0,914 atau 91,40% yang artinya mempunyai hubungan searah yang sangat kuat. Dan hasil koefisien determinan dengan nilai sebesar 83,53% mempunyai arti bahwa hubungan kedua variabel
mempunyai pengaruh sebesar 83,53%. Dimana implementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG) mempengaruhi kinerja sebesar 83,53% dan sisanya sebesar 16,47% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar prinsip Good Corporate Governance.
Kata Kunci: Good Corporate Governance, Pengukuran Kinerja.
-
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada tahun 1990-an mulai terjadi perubahan besar – besaran dalam bidang sosial politik dan ekonomi baik di Eropa maupun di Asia. Perubahan era globalisasi terhadap ekonomi global yang terjadi di berbagai Negara berdampak pula pada Negara Indonesia. Untuk itu pemahaman terhadap visi dan misi perusahaan juga terhadap tata kelola yang baik dari pemerintah, perusahaan pemerintah maupun swasta mutlak dibutuhkan demi kelangsungan usaha.
Tentunya kegiatan terencana dan terprogram ini dapat tercapai dengan keberadaan sistem tatakelola  perusahaan yang baik. Sistem tatakelola organisasi perusahaan yang baik ini menuntut dibangunnya dan dijalankannya konsep dasar Good Corporate Governance (GCG) dalam proses manajerial perusahaan.
Pemahaman terhadap . . . .. . (baca_selengkapnya )

Selasa, 27 Maret 2012

Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Laba Dan Dampaknya Pada Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Tercatat Dalam Perhitungan Index Lq45 Periode 2007-2009)

oleh : Meirrisa & Istianingsih

(Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012, ISSN : 2252-3936)

ABSTRAKS
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris dan menganalisis mengenai pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap kualitas laba dan dampaknya pada kinerja perusahaan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tercatat dalam index LQ45. Periode penelitian ini adalah tahun 2007-2009. Metode yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah model regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa GCG yang diproksikan oleh index CG tidak terbukti berpengaruh terhadap kualitas laba. Kualitas laba tidak terbukti berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dalam penelitian ini, GCG terbukti secara langsung berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Keywords : Good Corporate Governance, Earnings Management, Accruals Quality, Company Performance

I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang

Manajemen laba telah memunculkan beberapa kasus pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui, antara lain Enron, Merck, World Com, dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat. Kejadian runtuhnya beberapa perusahaan dunia ini menyadarkan kalangan bisnis dan pemerintah negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia akan pentingnya penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam kegiatan bisnis. Dalam hubungannya dengan kinerja, laporan keuangan sering digunakan sebagai salah satu dasar untuk menilai kinerja perusahaan.
Penelitian mengenai GCG, earnings management, dan kinerja perusahaan telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Namun, penelitian ini tetap menarik untuk dilakukan karena hasil yang diperoleh dari penelitian-penelitian sebelumnya menunjukan kesimpulan yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris dan menganalisis sejauh mana GCG berpengaruh terhadap manajemen laba yang diproksikan oleh kualitas laba. Selain itu, penelitian ini juga akan menguji sejauh mana manajemen laba yang berpengaruh terhadap kinerja perusahan.
Penelitian ini berbeda dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Hal-hal yang membedakan antara lain GCG pada penelitian-penelitian sebelumnya digunakan sebagai moderating variable, sedangkan peneliti sekarang menggunakan GCG sebagai independent variable. GCG ini kemudian diintervensi oleh manajemen laba yang diproksikan oleh kualitas laba sebagai intervening variable dengan menggunakan metode Dechow Dichev 2002 yang masih jarang digunakan. Selain itu, GCG sebagai independent variable diukur bukan berdasarkan mekanisme yang dilihat dari kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan sebagainya; melainkan dilihat dari index CG yang berasal dari . . . .
. . . . .  (baca_selengkapnya )